Tidak semua tenaga kerja di Indonesia itu bersifat Negatif tetapi banyak juga yang Positif. Semoga dengan adanya tulisan ini bagi yang membacanya dapat menimbulkan kesadaran untuk berkeja lebih baik serta selalu menjadi tenaga kerja positif.
Sudah menjadi rahasia umum sebagian sifat tenaga kerja Sumber Daya Manusia Indonesia sangat jauh dari Standar. Ketika tenaga kerja dari luar negeri akan masuk ke Indonesia dengan lantang mereka menolak, alih-alih merubah sifat buruk mereka dalam etos kerja yang lebih baik, mereka malah Demo besar-besaran menyalakan perusahaan tempat mereka bekerja atau pemerintah yang memberlakukan kebijakan untuk tenaga kerja asing. Tidak ada kesadaran dalam diri mereka bahwa mereka harus bekerja lebih baik sehingga bisa bersaing dengan tenaga kerja luar negeri.
Rata-rata sebagian tenaga kerja Indonesia selalu berpikir "Ngapain kerja keras untuk perusahaan, bikin tambah kaya bos aja, nasib kita bakal gini-gini juga". Nah, fenomena inilah yang membuat tenaga kerja di Indonesia ini lambat bersaing serta terkesan hanya memikirkan diri sendiri. Mereka berpikir sangat sempit, mereka tidak pernah berpikir kalau ditempat perusahaan mereka bekerja itu maju perkembangannya, maka perusahaan akan menambah jumlah karyawan yang mana artinya akan membuat lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Indonesia lainnya. Jika perusahaan berkembang maka pajak yang setorkan ke Negara pun semakin besar, dalam hal ini bisa membantu pembangunan untuk Indonesia menuju kemajuan sehingga mampu bersaing denga negara lain.
Sempitnya pemikiran sebagian tenaga kerja kita inilah yang membuat kinerja mereka tidak memiliki perkembangan. Mereka selalu berpikir untuk diri mereka sendiri tanpa memikirkan hal yang lebih besar lainnya. Jika kinerja rendah dan merugikan perusahaan maka karyawan akan kena PHK, setelah di PHK mereka demo dan menuntut hal-hal yang diluar daripada kewajaran, dalam hal ini perusahaanlah yang menjadi korbannya. Apalagi perusahaan tersebut adalah katagori perusahaa kecil, hal ini sunggu sangat merugikan. Saat perusahaan memilih langka untuk memasukan tenaga kerja asing, kita harus tunjukan bahwa tidak perlu tenaga kerja asing, bahwa tenaga kerja yang ada di Indonesia sangat kredibel dibidangnya.
Gaji kecil selalu menjadi alasan. Logikanya, kalau mengeluh masalah gaji, saat wawancara kerja biasanya sudah diberitahukan perihal gaji bersamaan dengan job desk dan tanggung jawab mereka. Yang anehnya setelah diterima di perusahaan setelah sebelumnya dijelaskan gaji dan tanggug jawab pekerjaannya, mereka ini akan bekerja asal-asalan serta mengeluh karena alasan gaji. Seharusnya jika pada saat wawancara gaji tidak sesuai maka jangan diterima pekerjaan di perusahaan tersebut, atau jika sudah terlanjur masuk ke dalam perusahaan segera kirim surat resign jangan menjadi duri di dalam daging perusahaan.
Setiap perusahaan selalu memiliki standarisasi masing-masing di samping standar regulasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Untuk itulah jika kita merupakan calon pekerja di perusahaan, kita harus memperhatikan standarisasi perusahaan, jika tidak sanggup makan jangan diteruskan serta pilihlah pekerjaan lain. Masih banyak tenaga kerja lain yang menunggu posisi tersebut untuk bisa berkarir. Di era globalisasi ini sangat tidak mudah mencari pekerjaan. Apa lagi jika berpendidikan menengah kebawah. Ketika diterima di suatu perusahaan dan kita merasakan kecocokan, maka berikanlah kinerja sebaik mungkin supaya perusahaan bisa berkembang, jika perusahaan berkembang maka akan menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat kita. Bersainglah dengan tenaga kerja luar negeri, tunjukan bahwa tenaga kerja dari Indonesia sangat mampu bersaing kinerja di dunia Internasional.
Comments
Post a Comment